Blooming
Algae blooming merupakan peristiwa meledaknya populasi alga pada suatu perairan. Hal ini biasa terjadi apabila ada senyawa fosfat yang masuk ke perairan. Senyawa fosfat tersebut bisa berasal dari deterjen, limbah manusia dan peternakan, serta pupuk pertanian. Limbah manusia dan peternakan deterjen yang dibuang sembarangan tanpa melalui pengolahan memicu pencemaran perairan, terlebih bila zat-zat tersebut dibuang langsung ke saluran air. Sedangkan pupuk pertanian kimiawi tidak langsung diserap oleh tanaman pertanian, sebagian terlarut dalam air irigasi dan hanyut ke perairan. Timbunan fosfat di perairan merangsang alga tumbuh. Semakin banyak kandungan fosfat, semakin cepat pula pertumbuhan alga.
Populasi alga yang membengkak mengurangi ruang bagi mahluk air yang lain, sehingga perairan yang terkena algae blooming cenderung 'sepi' karena mahluk air lainnya terpaksa pergi. Selain itu, lapisan alga yang mengambang di permukaan air menghalangi proses difusi oksigen ke dalam perairan, sehingga mahluk air tersisa di dalamnya akan segera mengalami kekurangan oksigen dan mati. Sekalipun alga memiliki klorofil dan menghasilkan oksigen, alga tidak menginjeksikan oksigen ke dalam air, tetapi melepaskannya ke udara karena posisinya yang mengambang di permukaan.
Lebih jauh, alga yang terus tumbuh membutuhkan ruang yang cukup. Sementara luas perairan tidak bertambah, sebagian alga akan mati dan membusuk, sehingga muncul bau tak sedap yang memenuhi lingkungan perairan. (Karim, M. 2007 : 34)
Daftar Pustaka
Karim, M. 2007. Biologi. Makassar: UNM Press.
Komentar
Posting Komentar