Larutan Asam, Basa, dan Garam

Asam
Istilah asam dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Larutan asam banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Larutan asam dapat dijumpai pada beberapa buah dan sayuran seperti jeruk, asem, tomat, lemon, larutan asam juga ditemukan dalam bahan penambah rasa masakan seperti cuka. Berikut ciri atau tanda dari larutan asam.
Rasanya masam dengan PH dibawah 7. 
Dapat menimbulkan korosi. 
 Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Larutan asam mempunyai manfaat bagi kehidupan sehari-hari, tetapi larutan asam juga mempunyai dampak negative bagi kehidupan yakni dapat menyebabkan hujan asam, jika manusia tidak merawat dan lingkungan dengan baik.

Basa
Istilah basa dalam ilmu kimia adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida negatif (OH–) ketika dilarutkan ke dalam larutan air. Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya basa dicampur dengan zat lain. Berikut adalah sifat-sifat basa. 
Mempunyai rasa agak pahit dengan PH diatas 7
Terasa licin di kulit. 
Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Garam
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam dan air, disebut juga reaksi penggaraman. Garam tidak merubah warna kertas lakmus, karena PH 7 atau bersifat netral. 
HCl + NaOH  (  NaCl + H2O 
Asam klorida + Natrium hidroksida (  Garam NaCl + air
Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk pengobatan bagi penderita sakit mag dan pengobatan akibat sengatan serangga, perlindungan terhadap kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.

Cara Pengujian Asam dan Basa

Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. 
Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang  dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu. Dalam penggunaanmya, terlebih dahulu harus mengekstrak bahan tumbuhan tersebut.
Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah  pada  larutan  asam  dan  dalam  larutan  basa akan  memberikan  warna  jingga.  
        Kubis  (kol)  merah mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. 
        Ekstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau

Indikator Buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus dan indicator universal, dikarenakan penggunaannya yang praktis. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa. Sedangkan indicator universal yang merupakan campuran dari berbagai macam indicator yang dapat menunjukkan PH suatu larutan dari perubahan warnanya dengan rentang PH 1-14.


DAFTAR PUSTAKA

Enjah Takari R, et all. (2009). IPA: untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y. N., & Sopandi, W. (2008). Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar untuk kelas VII/SMP/MTs. Departemen Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, S., & Samsulhadi, S. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Widodo, Wahono, et all. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kreasi Kerajinan Tangan dari Kain Fanel

Pemanfaatan bekas tempat telur sebagai tempat media tanam...