Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Chrysophyta (Alga Keemasan)

Gambar
Alga biasanya berupa fitoplankton yang hidup melayang di air. Akan tetapi ada pula alga yang hidup di dasar perairan. Ilmu yang mempelajari tentang alga disebut dengan fikologi.  Alga ada yang bersel tunggal (Uniseuler), membentuk koloni berupa filamen (Kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk filament. Alga uniseluller yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (Motil) dan ada yang tidak dapat bergerak (Non motil). Alga uniselluler yang mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga yang membentuk koloni berupa felamen yang berukuran cukup besar sehingga dapat di lihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada felamen membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekat. Koloni alga yang tidak membentuk felamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelengkap. Widayati, S. Dkk. 2009 : 45) Adapun macam-macam dari alga itu sendiri yaitu diantaranya Cyanophyta

Blooming

Gambar
Algae blooming merupakan peristiwa meledaknya populasi alga pada suatu perairan. Hal ini biasa terjadi apabila ada senyawa fosfat yang masuk ke perairan. Senyawa fosfat tersebut bisa berasal dari deterjen, limbah manusia dan peternakan, serta pupuk pertanian. Limbah manusia dan peternakan deterjen yang dibuang sembarangan tanpa melalui pengolahan memicu pencemaran perairan, terlebih bila zat-zat tersebut dibuang langsung ke saluran air. Sedangkan pupuk pertanian kimiawi tidak langsung diserap oleh tanaman pertanian, sebagian terlarut dalam air irigasi dan hanyut ke perairan. Timbunan fosfat di perairan merangsang alga tumbuh. Semakin banyak kandungan fosfat, semakin cepat pula pertumbuhan alga.  Populasi alga yang membengkak mengurangi ruang bagi mahluk air yang lain, sehingga perairan yang terkena algae blooming cenderung 'sepi' karena mahluk air lainnya terpaksa pergi. Selain itu, lapisan alga yang mengambang di permukaan air menghalangi proses difusi oksigen ke d

Morfologi Jangkrik dan Pemanfaatannya

Gambar
Morfologi Jangkrik Jangkrik merupakan salah satu serangga yang masih satu famili dengan belalang, yang memiliki tubuh rata dengan antena yang panjang. Selain itu jangkrik dikenal juga sebagai pemakan segalanya (omnivora) dan juga dikenal memiliki suara yang cukup unik yang dihasilkan oleh jangkrik jantan yang berfungsi untuk menarik betina dan menolak jantan.  Klasifikasi ilmiah jangkrik : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas :Insecta Ordo :Orthoptera Famili :Gryllidae Genus : Gryllus Spesies         : Gryllus assimilis (Fabricius, 1775)    Struktur tubuh dari berbagai macam spesies jangkrik dewasa sama secara umum, hanya saja terdapat variasi pada ukuran dan warna. Morfologi tubuh jangkrik pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, toraks, dan abdomen (Corey et al., 2000). Kepala terdiri dari mata tunggal yang tersusun dalam satu segitiga tumpul, sepasang antena, satu mulut, dan dua pasang sungut. Toraks (dada) merupakan tempat melekatnya enam tu